A. Judul : Fluida Dinamis
B Tujuan : Mengukur laju air yang keluar dari
botol pada tiap lubang dengan ketinggian tertentu terhadap permukaan air.
C. Landasan Teori :
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair,
gas) yang bergerak. Untuk memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap
steady (mempunyai kecepatan yang konstan terhadap waktu), tak termampatkan
(tidak mengalami perubahan volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak
mengalami putaran-putaran). Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali hal yang
berkaitan dengan fluida dinamis ini. Besaran-besaran dalam fluida dinamis :
Dimana :
Q = debit aliran(m3/s)
V = volume (m3 )
t = selang waktu (s)
Persamaan
Kontinuitas
Air yang mengalir di dalam pipa air dianggap mempunyai
debit yang sama di sembarang titik. Atau jika ditinjau 2 tempat, maka:
Debit aliran
1 = Debit aliran 2, atau :
Hukum Bernoulli
Azaz Bernoulli mengatakan bahwa tekanan udara di
tempat yang kecepatan tinggi lebih kecil daripada ditwmpat yang tekanan rendah
Jika dinyatakan dalam
persamaan
menjadi :
Dimana :
p = tekanan
air (Pa)
v =
kecepatan air (m/s)
g =
percepatan gravitasi
h =
ketinggian air
ρ = massa
jenis air (kg/m 3 )
D. Alat dan Bahan :
1. Botol bekas air
mineral 1500 ml
2. Paku
3. Spidol
4. Air
E. Langkah kerja :
1. Memberi tanda 3 titik
vertikal pada botol mineral dengan jarak sama ( 2 cm )sebagai titik 1, 2, dan 3
menggunakan spidol.Jarak titik 1 dengan permukaan bawah botol adalah 5 cm.
2. Membuat lubang dengan
paku, usahakan lubang memiliki diameter yang sama.
3. Memberi tanda pada 3
titik horizontal pada botol mineral B dengan jarak yang sama ( 2 cm). Jarak
titik 1 dengan permukaan bawah botol adalah 5 cm.
4. Memberi tanda pada
botol B dengan ketinggian lebih tinggi dari titik 2 sebagai titik 3 menggunakan
spidol.
5. Membuat lubang dengan
paku, usahakan lubang memiliki diameter yang sama
6. Melakukan
percobaan
·
Botol
dipegang
·
Botol
dilepas
·
Botol ditarik
keatas
Percobaan 1 ( Botol dipegang)
a) Menutup semua lubang dengan jari
pada botol A.
b) Mengisi botol dengan air.
c) Membuka jari pada ketiga lubang pada
titik 1, amati kekuatan pancaran air.
d) Mengisi kembali botol dengan air.
e) Seperti langkah sebelumnyamembuka
jari pada lubang pada titik 2 amati kekuatan pancaran air.
f) Seperti langkah sebelumnya membuka
jari pada lubang pada titik 3 amati kekuatan pancaran air.
g) Memasukkan data pada tabel
pengamatan. Ulangi percobaan Pada botol B.
Percobaan 2
(Botol dilepas)
a) Melakukan percobaan seperti
percobaan 1.
b) Melepas botol A dan B.
c) Mengamati apa yang terjadi.
Percobaan 3
(Botol di Tarik Ke Atas)
a) Melakukan percobaan seperti
percobaan 1.
d) Menarik botol A dan B ke atas.
e) Mengamati apa yang terjadi.
F. Data percobaan
Percobaan 1
No.
|
Titik Ke-
|
Botol
|
|
A
|
B
|
||
1
|
Satu
|
Sangat Jauh
|
Sangat Jauh
|
2
|
Dua
|
Sangat Jauh
|
Cukup Jauh
|
3
|
Tiga
|
Sangat Jauh
|
Dekat
|
Perhitungan Pada tittik 1 (Perhitungan)
Laju air diperoleh dengan mencari terlebih dahulu debit air dengan rumus :
Q =
V
t
V = volume air (cm3)
T = waktu air mencapai volume
tersebut (s)
lalu, subtitusikan nilai Q untuk mendapatkan laju air dengan rumus :
Q = A.v
v = Q
A
A = Luas penampang (cm2)
v = Laju air (cm/s)
Tabel Pengamatan dan Perhitungan
Analisis Data
·
Botol di pegang (botol
A)
Diket: y = h = 5 + 43 = 48 cm dit. :
x = 45 cm x = . t
|
=
= 45
x = 3,09
= 3,09 s 123 = 14,56 cm/s
|
Diket:
y = h = 5 + 43 = 48 cm 1=
x/t
x =
42 cm = 42
t = 3,09
= = 13,59 cm/s
= 3,09 s
Lubang (2)
Diket: y = h = 5+43+2=
50 cm 2=
x/t
x = 42 cm = 42
t =
3,16
= = 13,29 cm/s
=
= 3,16 s
Lubang (3)
Diket: y = h = 5 + 43 +
2 + 2 =52 3=
x/t
x = 42 =
42
t = 3,22
= = 13,04 cm/s
=
= 3,22 s
·
Botol di jatuhkan
Baik
botol A maupun botol B, aliran air dari lubang menjadi berhenti.
·
Botol di tarik ke atas
Baik
botol A maupun botol B, aliran air dari lubang menjadi berhenti.
G.
Pembahasan
Pada percobaan botol yang pertama, air memancar dari
ketiga lubang yang telah dibuat, sehingga dapat dibuktikan bahwa air menekan
kesegala arah.
Percobaan botol kedua, membuktikan bahwa air
memancar keluar dengan jarak yang berbeda, posisi lubang semakin kebawah jarak
pancarnya semakin kuat atau semakin jauh.
Ketika botol berlubang yang terisi air dijatuhkan
atau dilempar keatas, airnya tidak memancar karena tekanan diluar botol lebih
besar dibandingkan dengan tekanan diluar botol. Hal ini membuktikan bahwa air
bergerak dari tekanan tinggi ketekanan rendah.
H.Analisis Data
1. Bandingkan jarak
pancaran pada ketiga titik pada botol satu. Jelaskan!
Jawab
: Dititik ini, jarak pancaran pada ketiga adalah sama. Hal ini dikarenakan
ketiga titik memiliki tinggi yang sama sehingga memiliki tekanan yang sama dan
menghasilkan pancara yang sama pula jaraknya. Sehingga jarak pancaran titik 1 =
titik 2 = titik 3.
2. Bandingkan jarak
pancaran pada ketiga titik pada botol 2. Jelaskan!
Jawab
: Dititik ini, jarak pancaran pada titik satu pancaran airnya sangat jauh
dibanding titik 2 dan 3 dikarenakan tekanan pada dasar botol lebih besar, pada
titik 2 jarak pancarnya lebih pendek dari titik 1 hal ini disebabkan oleh
tekanan pada titik 2 ini lebih kecil dari titik 1, sedangkan pada titik 3
pancarannya lebih pendek dari titik 2 hal ini juga disebabkan oleh tekanan yang
berada dalam botol. Sehingga jarak pancaran titik 1 > titik 2 > titik 3.
3. Bandingkan jarak
pancaran pada titik 1 dan 2. Jelaskan!
Jawab
: Jarak pancaran pada titik 1 lebih jauh dibandingkan titik 2 karena tekanan
yang diterima pada titik 1 lebih besar dan bernilai sama dari titik 2. Itu
mengakibatkan pancaran pada titik 1 lebih jauh dan sangat kuat.
I. Kesimpulan
Tekanan
hidrostatis dipengaruhi oleh massa jenis zat cair, ketinggian atau kedalaman
zat cair, serta percepatan gravitasi. Dari hasil percobaan, menunjukkan bahwa
kekuatan pancaran air akan semakin besar jika letaknya semakin dalam dari
permukaan air. Kekuatan pancaran air ditentukan oleh besarnya tekanan dalam air
atau zat cair tersebut. Hal ini berarti semakin dalam suatu tempat dalam air
dari permukaan maka semakin besar tekanan hidrostatisnya.
Semakin
besar kecepatan fluida maka semakin kecil tekananya. Sebaliknya, semakin kecil
kecepatan fluida maka semakin besar tekananya. Semakin tinggi suatu tempat maka
semakin jauh pancaran air yang dihasilkan. Semakin besar tekanan udara yang
masuk maka semakin besar juga pancaran yang dihasilkannya
Dari praktikum ini, didapati bahwa lubang yang
posisinya paling rendah memiliki laju air yang lebih
cepat dibandingkan dengan yang lain. Hal ini dikarenakan pada posisi paling
rendah, tekanan yang dialaminya lebih besar daripada posisi paling atas.
Sehingga, dengan tekanan yang besar membuat aliran dari fluida mengalir lebih
cepat.
J. LAMPIRAN
Daftar
Pustaka
Azis Rian. 2013. Laporan Hasil Percobaan Hukum Pokok
Hidrostatis.
Handayati & Damari. 2009. FISIKA SMA & MA. Jakarta : Pusat Perbukuan.
Kanginan,
Marthen. 2007. Fisika SMA. Jakarta :
Erlangga.
Kiswanto.
2016. Asfis Kelas XI SMA. Batang :
SMAN 1 BATANG.
Soraya.
2014. Makalah Media Pembelajaran Fisika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar